الأحد، 31 مارس 2013

Pengertian Islam

Rofi

Islam menurut bahasa, islam memiliki arti ; selamat, kedamaian, sentausa, sedangkan dalam istilah syar'i islam berserah diri, tunduk patuh, dengan kesadaraan yang tinggi tanpa paksaan. Sedangkan islam secara makna, maka akan menjadi sangat luas jika dikaitkan dengan beberapa arti di atas.



Makna dalam arti kata selamat, maka islam adalah jalan hidup (way of life) satu-satunya yang paling selamat mengantarkan manusia sampai tujuan akhirnya..yaitu kehidupan akhirat. Dalam konteks perjalanan, tujuan hanya dapat dicapai melalui jalan yang ditempuh. Sedangkan sebuah jalan, ia memiliki cara dan aturan.



Akhirat adalah tujuan akhir dari perjalanan manusia, cara yang terbaik adalah cara Rasulullah, dan aturan yang digunakan adalah berdasarkan Al Quran dan Sunnah, dan islam adalah bentuk dari gabungan antara aturan dan cara tersebut (Al Quran & Sunnah + Cara Rasulullah) yang membetuk jalan yang paling selamat untuk mencapai tujuan akhir dari perjalanan manusia.


Makna kedamaian, adalah dengan mengikuti jalan islam untuk mencapai tujuan, seseorang pasti akan mendapatkan kedamaian dalam menjalani kehidupanya. Damai dalam konteks internal (dari sisi dirinya sendiri) dan dalam konteks eksternal (dalam hubungan bermasyarakat). Islam adalah agama yang menyukai kedamaian, kecuali jika hak Allah, dan hak azai manusia dihina dan di dzholimi, maka Islam dalam ajarannya menganjurkan untuk melakukan tindakan yang proporsional dan sesuai dengan perlakuan tersebut.

Makna sentausa, hanya akan dicapai jika ada keselamatan dan kedamaian, ini juga merupakan arti dalam islam yang berkaitan dengan 2 makna di atas. yang berkaitan dengan pelaksanaan islam secara internal (diri sendiri) maupun external (lingkungan, masyarakat, dll).



Makna berserah diri, adalah ketika seseorang menyerahkan seluruh jalan hidupnya (tunduk patuh) sesuai dengan aturan-aturan (syariat) dalam islam. Pendekatan untuk memahami hal ini bisa kita pahami melalui uraian singkat berikut.

Pada umumnya, manusia itu akan mengikuti seseorang yang ia anggap lebih dari dirinya, itu sebabnya, maka di dunia ini ada kegiatan belajar dan mengajar (murid dan guru). Orang yang lebih rendah ilmuya, pasti akan mengikuti seseorang yang lebih tinggi ilmunya. Kaidah ini adalah kaidah yang universal, berlaku bagi setiap manusia.

Marilah kita melihat hal ini dalam konteks ilmu pengetahuan.
Ketika ketinggian ilmu pengetahuan manusia telah mencapai satu titik yang paling tinggi dari ilmunya, maka pada titik puncaknya, manusia pasti akan menemukan kekuasaan dan keagungan Allah sebagai pemilik ilmu sesuai yang sesuai dengan sifat-Nya.

Contohnya seperti para pakar dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan pada abad ini telah mengungkapkan fakta dari kebenaran penelitian mereka, yang ternyata semuanya ada di dalam Al Quran yang disampaikan oleh Rasulullah +/- 14 abad yang lalu.

Sebuah contoh, dalam surat Al Alaq, Allah menyatakan menciptakan manusia dari Alaq. Alaq dalam Al Quran terjemahan DEPAG diartikan segumpal darah (dan ini juga tidak salah), tetapi jika mengambil arti Alaq dalam arti bahasa arab, maka ia berarti , sesuatu yang hidup dari sesuatu yang ditempelinya (seperti benalu, jamur, dll).

Dan jika kita lihat fakta ilmu embriologi (berdasarkan penelitian dengan peralatan dan kemajuan teknologi modern) di dunia saat ini mengatakan bahwa manusia itu pada awalnya berasal dari zygote, yaitu kumpulan sel-sel yang hidup dan berkembang yang untuk kehidupannya sel tersebut harus menempel pada dinding rahim. Jadi zygote memiliki sifat persis seperti jamur atau benalu yang tumbuh dari sesuatu yang di tempelinya, yaitu dinding rahim.

Di dalam Al Quran ia menggunakan kata ‘alaq, dan menurut ilmu pengetahuan modern saat ini, ia menggunakan kata zygote, yang keduanya memiliki arti dan makna pada satu kejadian dan fakta yang sama yaitu ; sesuatu yang hidup dari sesuatu yang ditempelinya, dan alam bentuknya secara sederhana ia terlihat seperti bentuk segumpal darah. Hasil akhir (ujung dari penelitian ilmiah) dari ilmu embriology menunjukan fakta bahwa apa mereka (para peneliti tersebut) temukan dan di akui oleh seluruh dunia, adalah sama dengan apa yang dinyatakan di alam Al Quran 14 abad yang lalu, padahal pada saat itu Rasulullah sama sekali belum memiliki perangkat atau teknologi modern seperti saat ini.

Ini adalah salah satu dari banyak sekali fakta yang telah ditemukan saat ini bahwa titik tertinggi dari ilmu pengetahuan modern yang mengatakan tentang kebenaran yang haq, sama dengan apa yang dinyatakan di dalam Al Quran, dan tentunya berbagai fakta yang sangat mendetail tersebut menepis anggapat bahwa hal itu hanyalah sebuah kebetulan saja, tetapi lebih kepada satu mukjizat Al Quran yang menambah keimanan seseorang bahwa ia bukanlah kata-kata buatan Muhammad, tetapi ia adalah firman Allah dan petunjuk bagi seluruh manusia.

Hal ini tentunya akan membuat orang yang berilmu akan merasa takjub (kagum) terhadap Al Quran yang demikian akuratnya mengatakan kebenaran yang hakiki dari sebuah peristiwa. Tentunya, uraian diatas hanyalah satu fakta dari banyak sekali fakta yang menunjukkan mukjizat Al Quran dari kebenaran yang hakiki. Yang kemudian, fakta itu tidak hanya berada dalam ranah ilmu pengetahuan saja, tetapi juga dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Jika satu fakta atau sekian banyak fakta sudah benar adanya (dalam konteks kehidupan di dunia), dan hal itu adalah sebuah kebenaran yang hakiki yang tidak dapat terbantahkan oleh pikiran yang sehat, maka demikian pula dengan berita-berita tentang kejadian di masa yang akan datang (tentang hari kiamat, hari penghisaban, surga & neraka, dll), ia memiliki bobot kebenaran yang sama benarnya, sama nyatanya dengan apa yang dirasakan oleh manusia ketika hidup di dunia ini. Inilah juga termasuk yang disebutkan di dalam Al Quran, yaitu orang-orang yang beriman terhadap yang ghaib (sesuatu yang belum diketahui oleh manusia sampai waktu yang ditetapkan oleh Allah).

Ketika dia menyadari hal ini dengan kesadarannya, dengan menggunakan potesinya (pikiran dan akalnya), maka tidak ada alasan lain selain ia berserah diri, tunduk dan patuh terhadap seluruh aturan yang Allah berikan kepadanya melalui Al Quran dan contoh nyata dalam bentuk manusia yaitu Rasulullah saw.

Tidak ada paksaan sedikitpun bagi manusia untuk masuk kedalam islam, tetapi sudah jelas mana jalan yang benar dan mana jalan yang sesat, jalan yang selamat dan jalan yan celaka, sudah jelas siapa yang membutuhkan dan siapa yang dibutuhkan..dengan catatan, hal ini hanya berlaku bagi mereka yang mau mencari kebenaran yang hakiki.

Dengan pemahaman yang singkat ini, maka kita bisa melihat, di dalam Al Quran, semua Nabi memilih islam (jalan yang selamat) sebagai dien mereka untuk mencapai tujuan akhir dari kehidupan mereka, yaitu kehidupan akhirat. Dien sering di artikan dengan arti agama, tetapi dien memiliki makna yang lebih luas dari pada sekedar ritual saja, dien bisa kita maknai dengan ‘the way of life’ (cara seseorang menjalankan kehidupannya). Dan dien yang diridhoi di sisi Allah adalah ISLAM tidak ada dien yang diterima oleh Allah selain itu, sebagaimana firman-Nya;
"Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidaklah akan diterima (agama itu)..." (Ali Imran: 85).

Sunah sunah Nabi Muhammad

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW SEKITAR SHALAT
  1. Selalu shalat sunnah fajar
  2. Meringankan shalat sunnah fajar
  3. Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat fajar (ayat lain yang dibaca Nabi dalam shalat sunnah fajar)
  4. Berbaring sejenak setelah shalat sunnah fajar
  5. Mengerjakan shalat sunnah di rumah
  6. Selalu shalat sunnah empat rakaat sebelum dhuhur
  7. Mengganti dengan empat rakaat setelah duhur jika tidak sempat shalat sebelumnya
  8. Shalat sunnah dua atau empat rakaat sebelum ashar
  9. Shalat sunnah dua rakaat sesudah maghrib
  10. Shalat sunnah setelah Isya’
  11. Mengakhirkan shalat Isya’
  12. Memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan rakaat kedua
  13. Selalu shalat malam (waktu shalat malam Rasulullah saw)
  14. Menggosok gigi apabila bangun malam
  15. Membuka shalat malam dengan 2 rakat ringan
  16. Shalat malam sebelas rakaat (format shalat malam Nabi sebelas rakaat)
  17. Memanjangkan shalat malamnya
  18. Membaca surat Al-A’la, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam shalat witir
  19. Mengganti shalat malam di siang hari jika berhalangan
  20. Shalat dhuha empat rakaat
  21. Tetap duduk hingga matahari bersinar setelah shalat subuh
  22. Meluruskan shaf sebelum mulai shlaat jama’ah
  23. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram, akan ruku’ dan bangun dari ruku’
  24. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
  25. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
  26. Merenggangkan kedua tangan ketika sujud hingga tampak ketiaknya yang putih
  27. Memberi isyarat dengan jari telunjuk ketika tasyahhud dan mengarahkan pandangan ke arah jari telunjuk
  28. Meringankan tasyahhud pertama
  29. Meringankan shalat jika berjama’ah
  30. Menghadap ke arah kanan makmum selesai shalat jama’ah
  31. Bersegera ke masjid begitu masuk waktu shalat
  32. Selalu memperbarui wudhu setiap kali akan shalat
  33. Tidak menshalatkan jenazah yang masih berhutang
  34. Menancapkan tombak sebagai pembatas jika shlaat di tanah lapang
  35. Mengajari shalat kepada orang yang baru masuk Islam
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI HARI JUM’AT DAN DUA HARI RAYA
  1. Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam shalat subuh di hari Jum’at
  2. Memotong kuku dan kumis setiap hari Jum’at
  3. Mandi pada hari Jum’at
  4. Memakai pakaian terbaik untuk shalat jum’at
  5. Memendekkan khutbah Jum’at dan memanjangkan shalat
  6. Serius dalam khutbahnya dan tidak bergurau
  7. Duduk di antara dua khutbah Jum’at
  8. Membaca surat Al-A’la dan Al-Ghasyiyah dalam shalat Jum’at
  9. Shalat sunnah setelah jum’at
  10. Tidak langsung shalat sunnah setelah Jum’at
  11. Mandi sebelum berangkat shalat Id
  12. Memakai pakaian teraik ketika shalat Id
  13. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Idul Fitri
  14. Baru makan sepulang dari melaksanakan shalat Idul Adha
  15. Shalat Id di tanah lapang
  16. Mengajak semua keluarganya ke tempat shalat Id
  17. Memperlambat pelaksanaan shalat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan shalat Idul Adha
  18. Langsung shalat Id tanpa Adzan dan Iqomah
  19. Dua kali khutbah dengan diselingi duduk
  20. Pergi dan pulang melalui jalan yang berbeda
  21. Berjalan kaki menuju tempat shalat Id
  22. Membaca surat Qaaf dan Al-Qamar dalam shalat Id
  23. Menyembelih hewan kurban di tempat pelaksanaan shalat Id
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MASALAH PUASA
  1. Puasa dan berbuka secara seimbang
  2. Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
  3. Berbuka dengan korma
  4. Tetap puasa meskipun bangun dalam keadaan junub
  5. Berpuasa jika tidak mendapatkan makanan di pagi hari
  6. Membatalkan puasa sunnah jika memang ingin makan
  7. Banyak puasa di bulan sya’ban
  8. Puasa enam hari syawal
  9. Puasa hari Arafah
  10. Puasa Asyura atau sepuluh muharam
  11. Puasa hari senin dan kami
  12. Puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
  13. Mencium istri di siang hari
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI BULAN RAMADHAN
  1. Memperbanyak sedekah
  2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an
  3. Mengakhirkan waktu sahur
  4. Puasa wishal
  5. Memperbanyak shalat malam (menghidupkan malam ramadhan)
  6. I’tikaf
  7. Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganyaMenyuruh para sahabat agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MAKAN DAN MINUM
  1. Tidak pernah mencela makanan
  2. Tidak makan sambil bersandar
  3. Makan dan minum dengan tangan kanan
  4. Makan dengan tiga jari
  5. Menjilati jari-jemari dan tempat makan selesai makan
  6. Mengambil nafas tiga kali ketika minum
  7. Minum dengan duduk dan berdiri
  8. Mulai makan dari pinggir tempat makan
  9. Berdo’a sebelum dan sesudah makan
  10. Tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut
  11. Tidak pernah makan di depan meja makan
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM TIDURNYA
  1. Tidur dalam keadaan suci
  2. Tidur di atas bahu sebelah kanan
  3. Meletakkan tangan di bawah pipi
  4. Meniup kedua tangan dan membaca do’a lalu mengusapkannya ke badan
  5. Tidak suka tidur sebelum Isya’
  6. Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
  7. Berwudlu dulu jika akan tidur dalam keadaan junub
  8. Berdo’a sebelum dan setelah bangun tidur
  9. Membaca do’a jika terjaga dari tidur
  10. Tidur matanya namun tidak tidur hatinya
  11. Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
  12. Tidur hanya beralaskan tikar
  13. Tidak menyukai tidur tengkurap
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM BEPERGIAN
  1. Berlindung kepada Allah dari beban perjalanan jika hendak bepergian
  2. Sengang bepergian pada hari kamis
  3. Senang pergi pada pagi hari
  4. Menyempatkan tidur dalam perjalanan di malam hari
  5. Melindungi diri atau menjauh jika buang haajt
  6. Berada di barisan belakang saat bepergian
  7. Bertakbir tiga kali ketika telah berada di atas kendaraan
  8. Bertakbir saat jalanan naik dan bertasbih saat jalanan menurun
  9. Berdo’a jika tiba waktu malam
  10. Berdo’a jika melihat fajar dalam perjalanan
  11. Berdo’a ketika kembali dari bepergian
  12. Mendatangi masjid terlebih dahulu saat baru tiba dan shalat dua raka’at
  13. Mengundi istri-istrinya jika bepergian
  14. Shalat di atas kendaraan
  15. Menghadap ke arah kiblat terlebih dahulu jika shalat di atas kendaraan
  16. Mendo’akan orang yang ditinggal pergi
  17. Mendo’akan orang yang akan bepergian
  18. Memberi bagian tersendiri kepada orang yang diutus pergi
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM DZIKIR DAN DO’ANYA
  1. Senang berdoa dengan do’a yang ringkas
  2. Membaca istighfar tiga kali dan berdzikir selepas shalat
  3. Membaca istighfar tujuh puluh kali hingga seratus kali setiap hari
  4. Membaca shalat dan salam atas dirinya jika masuk dan keluar dai masjid
  5. Membaca do’a di pagi dan sore hari
  6. Membaca do’a di akhir majlis
  7. Membaca do’a saat keluar rumah
  8. Berdo’a jika masuk dan keluar kamar kecil
  9. Berdoa jika memakai pakaian baru
  10. Berdo’a jika merasa sakit
  11. Berdo’a jika melihat bulna
  12. Memanjatkan do’a di saat sulit
  13. Berdo’a jiika takut pada suatu kaum adan saat bertemu musuh
  14. Berdo’a jika bertiup angin kencang
PERNIK-PERNIK KEBIASAAN NABI SAW
  1. Selalu mengingat Allah di setiap waktu
  2. Mengulangi perkataan hingga tiga kali dan bicara dengan suara yang jelas
  3. Selalu mendahulukan yang kanan
  4. Menutup mulut dan merendahkan suara apabial bersin
  5. Tidak menolak jika diberi minyak wangi
  6. Tidak pernah menolak hadiah
  7. Selalu memilih yang lebih mudah
  8. Bersujud syukur jika mendapat kabar gembira
  9. Bersujud tilawah jika membaca ayat sajdah
  10. Tidak datang ke rumah pada wkatu malam melainkan pada pagi dan sore hari
  11. Tidak suka berbincang-bincang setelah Isya’
  12. Tidak senang menyimpan harta dan selalu memberi jika ada yang meminta
  13. Mengulang salam hingga tiga kali
  14. Turut mengerjakan pekerjaan rumah
  15. Pergi ke masjid Quba setiap sabtu
  16. Sangat marah jika hukum Allah dilanggar namun tidak marah jika dirinya disakiti
  17. Berubah warna mukanya jika tidak menyukai sesuatu
  18. Memilih waktu yang tepat dalam menasehati
  19. Tidak bohong dalam bergurau
  20. Berdiri apabila melihat iringan jenazah
  21. Baru mengangkat pakaian jika telah dekat dengan tanah saat buang hajat
  22. Buang air kecil dengan jongkok
  23. Bermusyawarah jika membicarakan suatu masalah yang penting

Pendalman Sholat


Untitled Document Ali bin Abi Talib r.a berkata :
"Sewaktu Rasullullah S.A.W duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Ansar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi, lalu berkata: Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S.yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.' Lalu Rasullullah S.A.W. bersabda: 'Silahkan bertanya.' Berkata orang Yahudi: 'Silahkan terangkan kepada kami tentang
5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Sembahyang Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada TuhanNya, Sholat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi, Sholat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S., maka setiap mukmin yang sholat Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya.

Sholat Isya' itu ialah sholat yang dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku, Sholat Subuh adalah sebelum terbit matahari, ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya tiap orang kafir.' Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan di dapati oleh orang yang sholat.

Rasullullah S.A.W bersabda: 'Jagalah waktu-waktu sholat terutama sholat yang pertengahan, Sholat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukmin yang mengerjakan sholat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.'

Sabda Rasullullah S.A.W. lagi: 'Manakala sholat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam A.S. Memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan sholat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'
Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang bermaksud: 'Jagalah waktu-waktu sholat terutama sekali sholat yang pertengahan, sholat

Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sholat Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.

'Sabda Rasullullah S.A.W. : 'Sholat Isya' (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sholat Isya' berjamaah, Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titi sirath.' Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya: 'Sholat Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan sholat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu:
1. Dibebaskan dari api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq. Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai

Muhammad (S.A.W). Kini katakan pula kepada kami semua kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?'.

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam

A.S.selama 30 hari. Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan Adam A.S. berlapar selama 30 hari. Sementara izin makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah S.W.T. kepada makhlukNya.'

Kata orang Yahudi: 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa itu.'

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T. tujuh perkara:

1. Akan dicairkan daging haram yg tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang haram). 2. Rahmat Allah senantiasa dekat dengannya. 3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal. 4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus. 5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan). 6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T. pada hari Kiamat untuk menyeberang titian sirath. 7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.'

Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu antara semua para nabi-nabi.'

Sabda Rasullullah S.A.W.:'Seorang nabi mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari kiamat).'

Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa asyhadu anna Muhammada Rasulullah (kami percaya bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan engkau utusan Allah).' "Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah2an. Dan berilah berita gembira kepada orang2 yang sabar." (Al-Baqarah : 155)

Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAK BERCAKAP.

Bertanya orang kepada Rasulullah saw: "Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?" Maka jawabnya Rasulullah saw,"Umat dikenal karena WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'."

Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari zat yang memanggil.

Bukanlah debu itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian Siratul Mustaqim dan memasuki alam syurga, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahwa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hambaKu.

Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati :

1. Para Nabi
2. Para Ahli Jihad
3. Para Alim Ulama
4. Para Syuhada
5. Para Penghafal Al Quran
6. Imam atau Pemimpin yang Adil
7. Tukang Azan
8. Wanita yang mati kelahiran/beranak
9. Orang mati dibunuh atau dianiaya
10. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.

Di dalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw: Apabila datang hari qiamat dan orang orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah SWT memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan:

Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa (ahli puasa) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah buahan syurga.

Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekalian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lezat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi.

Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah

SWT di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud : "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah lalu itu."

* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. "Dan (ingatlah) Allah senantiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan." (Surah Al-Baqarah : 237)

^_^


Untitled Document

Pengertian Iman Dan Pendalamanya

 

Sering kali kita mendengar kata-kata iman. Dalam bahasa arab, semua kata yang terdiri dari alif, mim, dan nun, mengandung makna pembenaran, percaya, dan ketenangan hati. Orang beriman, adalah mereka yang percaya, membenarkan terhadap satu objek tertentu yang yang dengan hal itu maka hatinya menjadi tenang.

Dalam Al Quran, orang beriman dijelaskan sebagaimana ayat,
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar". (QS: 49:15)
Ayat ini menjelaskan kepada kita tentang ciri dari orang-orang yang beriman. Dalam hati mereka tidak ada lagi keraguan untuk percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan keyakinannya itu dibuktikan dengan kesungguhan mereka dalam hal yang berhubungan dengan harta dan jiwa mereka. Maka dikatakan dalam akhir ayat tersebut, mereka adalah orang-orang yang benar.

Iman sendiri terdiri, sebagaimana kita ketahui terdiri 6 rukun, ia adalah ;
Iman kepada Allah, kepada malaikat, kepada Rasul, kepada kitab-nya, kepada Hari akhir, dan kepada taqdir.

Sesungguhnya, masing-masing dari pembahasan ini adalah merupakan pembahasan yang sangat panjang.

Dalam kesempatan ini, marilah kita pahami lebih jauh bagaimana keimanan itu bisa terjadi.

Jika ada seseorang menyalakan api pada sebuah lilin, lalu bertanya pada kita, apakah anda mau menaruh jari anda diatas api tersebut selama 5 menit....?
Pada umumnya, kita tentu, kita akan menjawab : “tidak..!”
Mengapa...?

Karena kita tahu, bahwa api itu panas, dan sifat panasnya bisa membakar jari kita...
Tetapi jika hal ini di ajukan kepada anak yang berusia 2 sampai 3 tahun, apakah anak tersebut akan melakukan hal yang sama dengan kita...?

Boleh jadi, anak itu bukannya menjauhkan tangannya dari api tersebut tetapi malah mendekatkan tangannya pada api tersebut.

Ilustrasi sederhana ini, memberikan gambaran kepada kita tentang hubungan antara ilmu dengan iman.

Sebanyak ilmu yang kita miliki tentang api, maka sejauh itu pulalah kepercayaan kita kepada api tersebut. Ketika kita ilmu masuk dalam pikiran kita bahwa api itu panas dan bisa membakar tangan kita, maka kita pun tidak akan pernah meletakkan tangan kita di atas api tersebut, berbeda dengan seorang anak yang belum memiliki ilmu tentang api....

Ilustrasi ini, bisa kita gunakan untuk mengukur keimanan dalam konteks iman yang termasuk dalam dalam rukun iman.

Sejauh ilmu kita kepada Allah, malaikat, Rasul, kitab, hari kiamat dan takdir, maka sejauh itu pulalah kadar keimanan kita. Semakin tinggi ilmu seseorang tentang itu, maka semakin tinggi pula kadar keimanannya, demikian pula sebaliknya.

Yang dengan hal ini, kita bisa mengetahui, bahwa kadar keimanan satu manusia dengan manusia lainnya berbeda-beda. Ada yang tinggi, ada pula rendah. Dan semua itu tergantung dari, sejauh mana ilmu yang ia miliki. Dan ilmu yang ia dapat dalam konteks menambah keimanan, tergantung dari sejauh mana ia berkorban untuk mendapatkan ilmu tersebut.

Inilah iman, potensi yang Allah berikan pada setiap manusia, dan Allah tidak membeda-bedakan, antara pria dan wanita dalam hal ini. Hal ini sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya,
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan".(QS :16 :97)

السبت، 30 مارس 2013

Kumpulan Sunah Sunah Baginda Nabi Muhammad SAW

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW SEKITAR SHALAT
  1. Selalu shalat sunnah fajar
  2. Meringankan shalat sunnah fajar
  3. Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat fajar (ayat lain yang dibaca Nabi dalam shalat sunnah fajar)
  4. Berbaring sejenak setelah shalat sunnah fajar
  5. Mengerjakan shalat sunnah di rumah
  6. Selalu shalat sunnah empat rakaat sebelum dhuhur
  7. Mengganti dengan empat rakaat setelah duhur jika tidak sempat shalat sebelumnya
  8. Shalat sunnah dua atau empat rakaat sebelum ashar
  9. Shalat sunnah dua rakaat sesudah maghrib
  10. Shalat sunnah setelah Isya’
  11. Mengakhirkan shalat Isya’
  12. Memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan rakaat kedua
  13. Selalu shalat malam (waktu shalat malam Rasulullah saw)
  14. Menggosok gigi apabila bangun malam
  15. Membuka shalat malam dengan 2 rakat ringan
  16. Shalat malam sebelas rakaat (format shalat malam Nabi sebelas rakaat)
  17. Memanjangkan shalat malamnya
  18. Membaca surat Al-A’la, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam shalat witir
  19. Mengganti shalat malam di siang hari jika berhalangan
  20. Shalat dhuha empat rakaat
  21. Tetap duduk hingga matahari bersinar setelah shalat subuh
  22. Meluruskan shaf sebelum mulai shlaat jama’ah
  23. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram, akan ruku’ dan bangun dari ruku’
  24. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
  25. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
  26. Merenggangkan kedua tangan ketika sujud hingga tampak ketiaknya yang putih
  27. Memberi isyarat dengan jari telunjuk ketika tasyahhud dan mengarahkan pandangan ke arah jari telunjuk
  28. Meringankan tasyahhud pertama
  29. Meringankan shalat jika berjama’ah
  30. Menghadap ke arah kanan makmum selesai shalat jama’ah
  31. Bersegera ke masjid begitu masuk waktu shalat
  32. Selalu memperbarui wudhu setiap kali akan shalat
  33. Tidak menshalatkan jenazah yang masih berhutang
  34. Menancapkan tombak sebagai pembatas jika shlaat di tanah lapang
  35. Mengajari shalat kepada orang yang baru masuk Islam
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI HARI JUM’AT DAN DUA HARI RAYA
  1. Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam shalat subuh di hari Jum’at
  2. Memotong kuku dan kumis setiap hari Jum’at
  3. Mandi pada hari Jum’at
  4. Memakai pakaian terbaik untuk shalat jum’at
  5. Memendekkan khutbah Jum’at dan memanjangkan shalat
  6. Serius dalam khutbahnya dan tidak bergurau
  7. Duduk di antara dua khutbah Jum’at
  8. Membaca surat Al-A’la dan Al-Ghasyiyah dalam shalat Jum’at
  9. Shalat sunnah setelah jum’at
  10. Tidak langsung shalat sunnah setelah Jum’at
  11. Mandi sebelum berangkat shalat Id
  12. Memakai pakaian teraik ketika shalat Id
  13. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Idul Fitri
  14. Baru makan sepulang dari melaksanakan shalat Idul Adha
  15. Shalat Id di tanah lapang
  16. Mengajak semua keluarganya ke tempat shalat Id
  17. Memperlambat pelaksanaan shalat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan shalat Idul Adha
  18. Langsung shalat Id tanpa Adzan dan Iqomah
  19. Dua kali khutbah dengan diselingi duduk
  20. Pergi dan pulang melalui jalan yang berbeda
  21. Berjalan kaki menuju tempat shalat Id
  22. Membaca surat Qaaf dan Al-Qamar dalam shalat Id
  23. Menyembelih hewan kurban di tempat pelaksanaan shalat Id
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MASALAH PUASA
  1. Puasa dan berbuka secara seimbang
  2. Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
  3. Berbuka dengan korma
  4. Tetap puasa meskipun bangun dalam keadaan junub
  5. Berpuasa jika tidak mendapatkan makanan di pagi hari
  6. Membatalkan puasa sunnah jika memang ingin makan
  7. Banyak puasa di bulan sya’ban
  8. Puasa enam hari syawal
  9. Puasa hari Arafah
  10. Puasa Asyura atau sepuluh muharam
  11. Puasa hari senin dan kami
  12. Puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
  13. Mencium istri di siang hari
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI BULAN RAMADHAN
  1. Memperbanyak sedekah
  2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an
  3. Mengakhirkan waktu sahur
  4. Puasa wishal
  5. Memperbanyak shalat malam (menghidupkan malam ramadhan)
  6. I’tikaf
  7. Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganyaMenyuruh para sahabat agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MAKAN DAN MINUM
  1. Tidak pernah mencela makanan
  2. Tidak makan sambil bersandar
  3. Makan dan minum dengan tangan kanan
  4. Makan dengan tiga jari
  5. Menjilati jari-jemari dan tempat makan selesai makan
  6. Mengambil nafas tiga kali ketika minum
  7. Minum dengan duduk dan berdiri
  8. Mulai makan dari pinggir tempat makan
  9. Berdo’a sebelum dan sesudah makan
  10. Tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut
  11. Tidak pernah makan di depan meja makan
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM TIDURNYA
  1. Tidur dalam keadaan suci
  2. Tidur di atas bahu sebelah kanan
  3. Meletakkan tangan di bawah pipi
  4. Meniup kedua tangan dan membaca do’a lalu mengusapkannya ke badan
  5. Tidak suka tidur sebelum Isya’
  6. Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
  7. Berwudlu dulu jika akan tidur dalam keadaan junub
  8. Berdo’a sebelum dan setelah bangun tidur
  9. Membaca do’a jika terjaga dari tidur
  10. Tidur matanya namun tidak tidur hatinya
  11. Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
  12. Tidur hanya beralaskan tikar
  13. Tidak menyukai tidur tengkurap
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM BEPERGIAN
  1. Berlindung kepada Allah dari beban perjalanan jika hendak bepergian
  2. Sengang bepergian pada hari kamis
  3. Senang pergi pada pagi hari
  4. Menyempatkan tidur dalam perjalanan di malam hari
  5. Melindungi diri atau menjauh jika buang haajt
  6. Berada di barisan belakang saat bepergian
  7. Bertakbir tiga kali ketika telah berada di atas kendaraan
  8. Bertakbir saat jalanan naik dan bertasbih saat jalanan menurun
  9. Berdo’a jika tiba waktu malam
  10. Berdo’a jika melihat fajar dalam perjalanan
  11. Berdo’a ketika kembali dari bepergian
  12. Mendatangi masjid terlebih dahulu saat baru tiba dan shalat dua raka’at
  13. Mengundi istri-istrinya jika bepergian
  14. Shalat di atas kendaraan
  15. Menghadap ke arah kiblat terlebih dahulu jika shalat di atas kendaraan
  16. Mendo’akan orang yang ditinggal pergi
  17. Mendo’akan orang yang akan bepergian
  18. Memberi bagian tersendiri kepada orang yang diutus pergi
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM DZIKIR DAN DO’ANYA
  1. Senang berdoa dengan do’a yang ringkas
  2. Membaca istighfar tiga kali dan berdzikir selepas shalat
  3. Membaca istighfar tujuh puluh kali hingga seratus kali setiap hari
  4. Membaca shalat dan salam atas dirinya jika masuk dan keluar dai masjid
  5. Membaca do’a di pagi dan sore hari
  6. Membaca do’a di akhir majlis
  7. Membaca do’a saat keluar rumah
  8. Berdo’a jika masuk dan keluar kamar kecil
  9. Berdoa jika memakai pakaian baru
  10. Berdo’a jika merasa sakit
  11. Berdo’a jika melihat bulna
  12. Memanjatkan do’a di saat sulit
  13. Berdo’a jiika takut pada suatu kaum adan saat bertemu musuh
  14. Berdo’a jika bertiup angin kencang
PERNIK-PERNIK KEBIASAAN NABI SAW
  1. Selalu mengingat Allah di setiap waktu
  2. Mengulangi perkataan hingga tiga kali dan bicara dengan suara yang jelas
  3. Selalu mendahulukan yang kanan
  4. Menutup mulut dan merendahkan suara apabial bersin
  5. Tidak menolak jika diberi minyak wangi
  6. Tidak pernah menolak hadiah
  7. Selalu memilih yang lebih mudah
  8. Bersujud syukur jika mendapat kabar gembira
  9. Bersujud tilawah jika membaca ayat sajdah
  10. Tidak datang ke rumah pada wkatu malam melainkan pada pagi dan sore hari
  11. Tidak suka berbincang-bincang setelah Isya’
  12. Tidak senang menyimpan harta dan selalu memberi jika ada yang meminta
  13. Mengulang salam hingga tiga kali
  14. Turut mengerjakan pekerjaan rumah
  15. Pergi ke masjid Quba setiap sabtu
  16. Sangat marah jika hukum Allah dilanggar namun tidak marah jika dirinya disakiti
  17. Berubah warna mukanya jika tidak menyukai sesuatu
  18. Memilih waktu yang tepat dalam menasehati
  19. Tidak bohong dalam bergurau
  20. Berdiri apabila melihat iringan jenazah
  21. Baru mengangkat pakaian jika telah dekat dengan tanah saat buang hajat
  22. Buang air kecil dengan jongkok
  23. Bermusyawarah jika membicarakan suatu masalah yang penting
     
     
     
     Sumber: Akaha, Abduh Zulfidar, 160 Kebiasaan Nabi saw, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, cetakan I, 2002

Macam Macam Air dari Kemaluan


Pengertian Air Mani, madzi,


        1.Mani air Mani
Mani merupakan air kental berwarna putih yang berbau yang keluarnya dikarenakan hubungan suami istri,atau pun mimpi basah (mimpi orang yang sedang balig).
Cara mensucikan tubuh kita yang sedang junub karena keluarnya air mani dengan cara mandi besar atau bisa juga disebut dengan mandi wajib,mandi ini bukan hanya semmbarang mandi saja,tetapi melainkan air yang kita gunakan harus mencapai dua kulah,dan juga harus meliputi seluruh badan kita.

        2,Wadi
air Wadi
Wadi merupakan air kental berwarna putih yang keluarnya sebelum atau sesudah kencing,penyebab keluarnya air ini kemungkinan besar karena kita kelelahan setelah beraktivitas.Jika tubuh kita terkena air ini,maka kita dapat membersihkannya dengan cara mencuci bagian tubuh kita tadi.dan jika ingin sholat maka sucikan dengan cara membasuh kemaluan dan berwudhu.

3.Madzi
air Madzi
Madzi ada;ah air yang keluar dari kemaluan yang berwarna bening dan lengket.Kemingkinan keluarnya air ini karena syahwat yang tak tertahan lagi seperti jika kita sedang berkhayal menjima' atau pun sedang bercumbu dengan istri kita.Kita dapat mensucikannya dengan cara mebasuhkan kelamin kita dan berwudhu jika ingin sholat,dan jika air ini terkena tubuh kita,maka membersihkannya dengan cara membasuhnya saja kurang lebih membasuh air wadi.Hukum air ini adalah najis dan sama juga dengan air wadi.

Berikut hadits yang menerangkan cara menghilangkan air mani dan madzi dari pakaian :

1.Berkata Siti aisyah RadziAllahu anhu :
"SAYA PERNAH MENGERIK MANI YANG SUDAH KERING YANG MENEMPEL DI PAKAIAN RASULULLAH S.A.W DENGAN KUKU SAYA" (HR.MUSLIM)

2.Bersabda Rasulullah S.A.W kepada seseorang yang pakaiannya terkena air madzi :
"CUKUP BAGIMU DENGAN MENGAMBIL SEGENGGAM AIR,KEMUDIAN ENGKAU PERCIKAN KE BAGIAN PAKAIAN YANG TERKENA AIR MADZI TERSEBUT" (HR.ABU DAUD,TIRMIDZI DAN IBNU MADJAH DENGAN SANAD HASAN.)

Kemunculan dajal

CIRI-CIRI DAJJAL

           Diantara tanda-tanda hari kiamat adalah munculnya Dajjal, yaitu sosok manusia dari turunan Adam yang akan menjadi fitnah bagi manusia.karena besarnya fitnah Dajjal dan sangat berbahayanya bagi manusia,

maka Rasulullah .Saw    menjelaskan sifat-sifatnya secara rinci dalam berbagai hadits. Hadits-Hadits tentang Dajjal sangat banyak dan shahih,bahkan para Ulama menganggapnya mutawatir. Tidak ada seorangpun dari kalangan ahlussunnah yang menentang berita munculnya Dajjal tersebut, kecuali –seperti biasanya kelompok yang lebih menuhankan akalnya—Mu’tazilah dan Rasionalis. Mereka menganggap bahwa Dajjal hanyalah ungkapan tentang sifat, Bukan satu sosok makhluk yang disebut dengan Dajjal. Maka –menurut mereka—setiap orang yang memandang segala masalah hanya dengan sebelah mata yaitu hanya dengan barometer dunia, maka dia adalah Dajjal. Tentunya anggapan mereka ini adalah anggapan batil yang terbantah dengan hadits-hadits yang shahih. Kami kira cukup kami nukilkan hadits-hadits tersebut yang menjelaskan sifat-sifat Dajjal. Niscaya akan menjadi jelas apakah Dajjal itu sebuah ungkapan,sifat atau memang sesosok makhluk dari jenis manusia yang akan muncul di akhir Zaman. 

    Ciri-ciri Dajjal Dajjal Buta sebelah Matanya Diriwayatkan dari Ibnu Umar.ra bahwasannya Rasulullah  menyebutkan Dajjal ditengah-tengah manusia seraya berkata: إن الله لايخفى عليكم إن الله ليس بأعور ألا وإن المسيح الدجال أعور العين كأن عينه عنبة طافية Sesungguhnya Allah ta’ala tidak Buta.Ketauhilah bahwa al-Masih ad Dajjal buta sebelah kanannya.seakan-akan sebuah anggur yang busuk. (HR. Bukhari)

         Dajjal adalah Pemuda Keriting "Dari an-Nawwas bin sam’an berkata" Rasulullah  ketika mensifati Dajjal : إنه شاب قطط عينه طافية كأني أشبهه بعبد العزى بنقطن(روه مسلم dia adalah seorang pemuda keriting,matanya rusak,seperti aku melihat mirip dengan abdul ‘Uzza ibnul Qathn. (HR.Muslim)


         Dajjal adalah laki-laki pendek Diriwayatkan daru Ubadah bin Shamit , berkata Rasullah  وسلم : إن مسيح الدجال رجل قصير جعد أعور مطموس العين ليس بنا تئة ولا حجرا فإن ألبس عليكم فاع لموا أن ربكم ليس بأع ور Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, afja’ (pengkor), keriting,buta matanyasebelah tidak timbul tidak pula berlubang.Kalau ia membuat kalian ragu-ragu ketauhilah Rabb kalian tidak buta.(HR. Daud; dan dishahihkan oleh al-Bani dalam shahi al-Jami’u ash-Shagir,Hadits no.2455) Afja’ 



       dalam hadits diatas adalah seorang yang kalau berjalan meregangkan antara dua kakinya seperti seorang yang selesai di khitan. Dan ini adalah salah aib dajjal juga,demikian dikatakan dalam Aunul Ma’bud Syarh Abu Dawud, Hal.298) Dajjal Lebar lehernya dan Bungkuk Dari Abu Hurairah ,

       Bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم : وأما مسيح الصلالة فإنه أعور العين أجلى الجبهة عريض النحر فيه دفأ كأنه قطن بن عبد العزى Adapun penebar kesesatan (Dajjal),maka dia buta matanya sebelah,lebar jidatnya,luas lehernya dan agak bungkuk mirip dengan Qathn Ibnu Abdil Uzza. (HR.Ahmad dalam Musnad-nya ; Berkata Ahmad Syakir : “isnadnya shahih” dan dihasankan oleh Ibnu Katsir) Memiliki “Surga” dan “Neraka” Dari Huzaifah,             

         Bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم : الدجال أعور العين اليسري جفال الشعر معه جنة و جنته نار Dajjal matanya buta sebelah,cacat mata kirinya, tebal rambutnya,dia memilki surga dan neraka”. Surganya adalah neraka Allah,dan nerakanya adalah surga ALLah.(HR.Muslim) Diantara Kedua mata Dajjal tertulis KAFIR Dari Annas ,

           Berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم : …ألا إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتب كافر فيه …Ketahuilah sesungguhnya dia (Dajjal) buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta.Dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR.(HR.Bukhari) Dalam riwayat lain disebutkan : ثم تهجاها (ك ف ر) يقروه كل مسلم …Kemudian mengejanya (Kaf , Fa , Ra) semua Muslim dapat membacanya.(HR.Muslim dalam shahihnya kitab Fitan (18/59-SyarhImam Nawawi) Dalam riwayat lain dari Hudzai dikatakan : يقرؤه كل مؤمن كاتب وغير كتب …Setiap Mukmin dapat membacanya, apakah dia bisa tulis atau pun buta huruf.(HR.Muslim) Para Nabi telah memperingatkan dari Fitnah Dajjal Dari Annas ,

     Berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم : ما عث نبي إلا أنذر أته الأعور الكذاب ألا إنهأعور و إن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتوب كلفر فيه Tidaklah diutus seorang nabi pun, kecuali memperingatkan umatnya dari bahaya si buta,sang pendusta.ketauhilah sesungguhnya dia buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta.Dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR.Dajjal besar badnnya.(HR.Bukhari) Dari Imran bin Husain Radiyallahu anhu, beliau mendengar 

     Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda : ما بين خلق آدم إلي فيام السا عة خلق أكبر من الد جال “tidak ada saru makhluk pun sejak Adam sampai hari kiamat yang lebih besar dari Dajjal.(HR. MUslim) Dajjal tidak memiliki keturunan Dari abu sa’id al khudry, ia ditanya; ألست سمعت رسوالله صلي الله عليه وسلم يقول إنه لا يو لد له قل قلت بلى Bukankah engkau telah mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata ; Sesungguhnya dia (dajjal) tidak mempunyai keturunan.” (Abu Sa’id) menjwab : “ya”. (HR. Muslim) Tempat Munculnya Dajjal Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Siddiq.ra,

          Rasulullah menyampaikan kepada kami : الدجال يخرج من أرض بالمشرق يقال له خوراسان Dajjal akan keluar dari bumi belahan timur yang disebut khurasan.(HR.Tirmidzi;dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Jami’ ash Shaghir (3/150) Diriwayatkan dari Annas bin Malik ia berkata :

          Rasulullah bersabda يجرج الدجال من يهودية أصبها ن معه سبعون ألفا اليهود Dajjal akan keluar dari daerah Yahudi Asbahandan bersamanya tujuh pulh ribu orang dari kalangan Yahudi (HR. Ahmad) Berkata Ibnu Hajar Asqalani : “ Adapun tentang dari mana munculnya Dajjal maka ini sangat jelas yaitu dari arah Masryg.” (Fathu Bary (13/91) Berkata Ibnu Katsir : “awal munculnya Dajjal dari Ashbahan, dari desa yang disebut dengan desa Yahudi (al Yahudi-yah).” (an-Nihayah/al-Fitan wal malahin (1/128)

          Dajjal tidak dapat masuk Makkah Madinah Allah subahanahu wa ta’ala telah mengharamkan Dajjal masuk Mekah dan Madinah. Sesunggunya dia menjelajahi segala negeri kecuali keduanya. Dirwayatkan dari Fatimah binti Qais Radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah  menceritakan tentang kisah Tamim ad-Daari tersebut dan pengalamannya ditengah lautan ketika bertemu dengan sesosok makhluk yang terbelenggu. Rasulullah membenarkan kisah Tami ad-Daari tersebut adalah Dajjal yang akan keluar di akhir Zaman.maka para Ulama menerima riwayat tersebut dari pembenaran Rasulullah  . Didalam kisah tersebut disebutkan bahwa Dajjal berkata : “…maka aku akan keluar dan mengelilingi dunia.tidak ada satupun Daerah kecuali aku masuki dalam waktu 40 malam,kecuali Makkah dan Thayibah karena keduanya diharamkan atasku. Setiap aku akan memasuki salah satunya, maka akau di halangi oleh malaikat-malaikat yang ditangan-tangan mereka tergenggam pedang-pedang yang terhunus menghalauku dari keduanya…” maka Rasulullah mengatakan  sambil menunjuk dengan tingkat ketanah: هذه طيبة هذه طيبة هذهطيبة يغني المدينة ألا هل كنت حدثتكم ذلك؟ فقال الناس نعم فإنه أعجبني حديث تميم أنه وافق الذي كنت أحدثكم عنه وعن المدينة ومكة ألا إنه في بحر الشامأو بحر اليمن لابل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق “inilah yang di maksud Thoyibah, inilah yang dimaksud yakni al Madinah. Bukankah aku pernah mengatakannya kepada kalian?” maka manusia menjawab : Ya. Rasulullah berkata: “Sungguh sangat mengagumkan aku berita dari Tamim ad-Daari ini,sesungguhnya ia cocok dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Ketauhilah sesungguhnya dia (Dajjal) ada di laut Syam atau dilaut Yaman.Tidak, Bahkan di arah Masryq,bahkan diarah Masryq sambil mengisyaratkan dengan tangannya kearah Masryq.(HR. Muslim dalam Shahih Muslim/Kitabul Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah bab qishatul jassaasah,juz 18/83 dengan syarh Nawawi).

          (Hadits lengkapnya Ada tapi saya kurangnya pendidikan saya yang menyebabkan tidak saya tulis) Para Pengikut Dajjal Diriwayatkan dari Annas bin Malik رضي الله عنه : SesungguhnyaRasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: أن رسوالله صلى الله عليه وسلم قل يتبع الدجال من يهود أصبهان سبعون ألقا عليهم الطيالسة “akan mengikuti Dajjal orang-orang dari kalangan Yahudi Ashbahan 70 ribu orang yang dipimpin oleh thayalisah(HR.Muslim)


    Dalam riwayat lain Rasulullah  bersabda: ينزل الدجال في هذه السخة بمرقناة فيكن أكثر من يخرج إليه النساء حتى إن الرجل ليرجع إلى حميمه وإلى أمه وابنته وأخته وعمته فيو ثقها ربا طا مخافة أن تخر ج إليه Dajjal akan turun dari daerah dataran ber-garam yang bernama Marriqanah. Maka yang banyak mengikutinya adalah para wanita,sampai seorang laki-laki pulang kerumahnya menemui istirnya,ibu dan anak perempuan serta saudara perempuan dan bibinya kemudian mereka ikat karena khawatir kalau-kalau keluar menemui Dajjal dan mengikutinya.(HR. Ahmad(7/190)
    Dan dishahihkan oleh Ahmad syakir). Berlindung dari fitnah Dajjal Oleh karena itu rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan kepada kita untuk berlindung kepada Allah dari bahaya fitnah Dajjal khususnya di akhir shalat setelah tasyahud sebagai berikut: اللهمإني أعو ذبك من عذاب جحنم ومن عذاب القبر ومن فتنة المحيا والممات ومن فتنة المسيح الدجال Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-MU dari adzab neraka Jahannam,dariadzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnah al masih ad-Dajjal.(HR.Muslim) Peringatan !!! Syaikh al Albani rahimahullah berkata : “ketahuilah bahwa hadits-hadits tentang Dajjal dan turunnya Isa ‘alaihi Salam adalah mutawatir dan kita wajib mengimaninya.jangan tertipu dengan orang yang menganggap bahwa hadits-hadits tersebut adalah ahad (tidak mutawatir).karena mereka adalah orang-orang bodoh tentang ilmu hadits. tidak ada dari mereka yang telah menelusuri semua jalan-jalan hadits ini. kalau saja mereka mau menelusurinya,niscaya mereka pun akan mengatakan bahwa hadits ini mutawatir sebagaimana ucapan para imam ahlul hadits.seperti al-Hafidh ibnu Hajar as Qalani dan lain-lainnya. Sungguh sangat disayangkan adanya orang-orang yang lancang berbicara tentang masalah ini dalam keadaan tidak memiliki spesialisasi dalam bidangnya,apalgi perkara ini perkara agama bahkan perkara aqidah.(lihat Takhrij Syarh Aqidatu ath-Thahawiyah,oleh Syaikh al-Albani,hal 501) Wallahu a’alam << KEMBALI 

Tahiat Awal dan Akir


Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

         Semoga dengan ini kita dapat lebih mengerti bacaan tahiat awal tahiat akir, Kadang-kadang banyak orang yang baru mulai sholat, atau sudah pernah sholat tapi ga tau bacaan Tahiyat Awal / Akhir. Nah saya juga begitu, lupa bacaan tahiyat akhir. Makanya terbesik ide untuk membantu yang senasib dengan saya, tapi ga tau bacaan Tahiyat Awal.Akhir. Langsung aja ya bacaanya apa.
Tahiyat Awal :
Attahiyyatul Mubarakaatush sholawaatuth thayyibatu lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alaina wa’alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Allahhumma sholli ‘alaa Saidina Muhammad wa ‘ala aalihi Saidina Muhammad”
Artinya:
“Ya Allah, segala penghormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan hanya milik-Mu ya Allah,- Wahai Nabi selamat sejahatera semoga tercurah kepada Engkau wahai Nabi Muhamma, – semoga juga Rahmat Allah dan Berkah-Nya pun tercurah kepadamu wahai Nabii,- Semoga salam sejahtera tercurah kepada kami dan hamba-hamba-Mu yang sholeh. – Ya Allah aku bersumpah dan berjanji bahwa tiada ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau ya Allah, dan aku bersumpah dan berjanji sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan-Mu Ya Allah. – Ya Allah, limpahkan shalawat-Mu kepada Nabi Muhammad dan limpahkan juga shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad”
Tahiyat Akhir :
Setelah baca seperti tahiyat awal dilanjutkan dengan “…. kamaa sholaita ‘ala saidina Ibrahiim wa ‘ala aalihi saidina Ibrahiim, wa baarik ‘ala saidina Muhammad wa ‘ala aalihi saidina Muhammad, kamaa baarakta ‘ala saidina Ibrahiim wa ‘ala aalihi saidina Ibrahiim, fil alamina innaka hamiidum majiid.”
Artinya:
“…sebagaimana Engkau telah limpahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan juga kepada keluarga Nabi Ibrahim, dan berkatilah Ya Allah Nabi Muhammad dan berkatilah juga keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Nabi Ibrahim dan juga kepada keluarga Nabi Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

Semoga berguna.. 
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..